Bootstrap
Trading Non Stop
ar | bg | cz | dk | de | el | en | es | fi | fr | in | hu | id | it | ja | kr | nl | no | pl | br | ro | ru | sk | sv | th | tr | uk | ur | vn | zh | zh-tw |

Apa yang dapat memengaruhi harga FETdi masa depan?

TLDR

FET menghadapi faktor pendorong dan risiko penting di tengah gejolak aliansi dan perubahan di sektor AI.

  1. Stabilitas Aliansi – Keluar Ocean Protocol dan sengketa token senilai $84 juta mengancam kohesi ekosistem.
  2. Adopsi AI – Peluncuran produk seperti ASI-1 Mini dan Agentverse berpotensi menghidupkan kembali permintaan berbasis utilitas.
  3. Sentimen Pasar – RSI yang oversold (20,43) menunjukkan kemungkinan rebound, namun risiko rotasi altcoin tetap ada.

Analisis Mendalam

1. Stabilitas Aliansi & Risiko Hukum (Dampak Bearish/Mixed)

Gambaran Umum:
Keluar Ocean Protocol dari ASI Alliance pada 9 Oktober 2025 menyebabkan harga FET turun 52%, diperparah oleh tuduhan dumping token FET senilai $84 juta yang terkait dengan konversi token Ocean. Ancaman hukum dan penghentian deposit OCEAN oleh Binance (Cointelegraph) telah mengikis kepercayaan pasar.

Maknanya:
Penyelesaian sengketa ini dapat menstabilkan harga FET, tetapi jika proses hukum berlarut-larut atau mitra lain keluar, tekanan jual bisa semakin dalam. Kemampuan aliansi untuk mempertahankan pengembang dan pengguna setelah konflik sangat krusial.


2. Roadmap Produk AI & Adopsi (Dampak Bullish)

Gambaran Umum:
ASI Alliance berencana meluncurkan produk pada kuartal ke-4 2025, seperti alat portofolio berbasis AI dan integrasi lintas rantai MeTTa (MEXC News). Peran FET dalam komputasi AI terdesentralisasi melalui CUDOS dan program buyback senilai $50 juta pada Juni 2025 menunjukkan komitmen jangka panjang.

Maknanya:
Keberhasilan adopsi ASI-1 Mini (model AI dengan biaya rendah) dan partisipasi pengembang dalam tantangan ETHGlobal dapat membangun kembali kepercayaan investor, meskipun persaingan dari Bittensor dengan token TAO yang naik 30% per minggu menjadi risiko yang perlu diperhatikan.


3. Sentimen Makro & Analisis Teknikal (Dampak Mixed)

Gambaran Umum:
RSI FET sebesar 20,43 menunjukkan kondisi oversold, namun harga saat ini masih 64% di bawah EMA 200 hari ($0,655). Indeks ketakutan pasar kripto secara umum (33/100) dan dominasi Bitcoin sebesar 59% membatasi reli altcoin.

Maknanya:
Rebound pasar secara luas dapat mengangkat harga FET, tetapi penurunan tahunan sebesar 82% mencerminkan tantangan khusus sektor ini. Perhatikan level resistance langsung di $0,26 dan support di $0,20 (level Fibonacci 78,6%).


Kesimpulan

Harga FET sangat bergantung pada penyelesaian konflik aliansi, keberhasilan penerapan utilitas AI, dan pemulihan pasar secara umum. Kondisi oversold menunjukkan kemungkinan rebound jangka pendek, namun kisaran $0,20–$0,26 akan menjadi ujian bagi keyakinan investor.

Apakah ASI Alliance dapat menstabilkan tata kelola sebelum pesaing seperti Bittensor menguasai AI terdesentralisasi?


Apa yang dikatakan orang tentang FET?

TLDR

Percakapan tentang FET berfluktuasi antara pemulihan teknis dan kekhawatiran terkait aliansi. Berikut tren utamanya:

  1. Trader mengamati zona beli "generasi" di kisaran $0,35–$0,65 berdasarkan pola historis
  2. Pembelian kembali senilai $50 juta memicu optimisme, namun skeptis mempertanyakan risiko pelaksanaannya
  3. Keluar Ocean Protocol menimbulkan keraguan tentang kekompakan aliansi

Analisis Mendalam

1. @Fetch_ai: Kebangkitan channel multi-tahun yang bullish

"FET kembali ke kisaran akumulasi 2020–2021 – pola yang sama sebelumnya memicu reli 15.600%. Zona permintaan: $0,35–$0,65. Pembatalan: di bawah $0,35."
– Komunitas CoinMarketCap (1,2 juta pengikut · 12 ribu tayangan · 2025-08-05 08:31 UTC)
Lihat postingan asli
Maknanya: Ini sinyal positif untuk FET karena pola breakout segitiga simetris menunjukkan akumulasi oleh institusi, meskipun level dukungan $0,35 tetap krusial.

2. @ASI_Alliance: Taruhan pembelian kembali senilai $50 juta

"Foundation akan membeli kembali FET di berbagai bursa, menganggap harga saat ini undervalued setelah persiapan merger ASI"
– CoinMarketCap (23 juta pengikut · 18 ribu tayangan · 2025-06-19 15:28 UTC)
Lihat postingan asli
Maknanya: Positif dalam jangka pendek karena tekanan pasokan berkurang, namun efektivitasnya tergantung apakah pembelian kembali ini bisa mengimbangi transfer 8 juta FET dari DWF Labs ke bursa.

3. @CUDOS_: Retaknya aliansi berdampak negatif

"Ocean Protocol keluar dari ASI Alliance secara efektif segera, tetap mempertahankan tokenomics OCEAN"
– The Block (500 ribu pengikut · 8,7 ribu tayangan · 2025-10-09 10:31 UTC)
Lihat postingan asli
Maknanya: Berpotensi negatif untuk FET karena menimbulkan kekhawatiran terkait tata kelola, meskipun ASI menyatakan momentum pengembangan tetap berjalan.

Kesimpulan

Konsensus terhadap FET masih beragam – aspek teknis menunjukkan akumulasi makro, sementara ketidakstabilan aliansi masih membayangi. Perhatikan level dukungan $0,35 dan progres merger ASI (saat ini 81% selesai) sebagai petunjuk arah. Apakah adopsi agen AI FET mampu menutupi gejolak kemitraan?


Apa kabar terbaru tentang FET?

TLDR

FET menghadapi tantangan dari keruntuhan aliansi dan tuduhan penjualan besar-besaran sambil berjuang melawan harga terendah dalam beberapa tahun terakhir. Berikut perkembangan terbarunya:

  1. Likuidasi FET senilai $120 juta oleh Ocean (21 Oktober 2025) – Dugaan penjualan token besar-besaran oleh mantan mitra Ocean Protocol memicu ancaman hukum.
  2. Perseteruan Hukum Meningkat (16 Oktober 2025) – CEO Fetch.ai berjanji akan mengajukan gugatan saat Binance membatasi setoran OCEAN.
  3. Harga Turun 52% Setelah Keluar (9–21 Oktober 2025) – FET turun ke $0,27 setelah Ocean keluar dari Aliansi ASI.

Penjelasan Mendalam

1. Likuidasi FET senilai $120 juta oleh Ocean (21 Oktober 2025)

Gambaran Umum
Pelacak on-chain Bubblemaps melaporkan bahwa Ocean Protocol mengonversi 661 juta OCEAN menjadi 286 juta FET senilai $191 juta antara Juli hingga Oktober 2025, dan mengalihkan sekitar 270 juta FET senilai $120 juta ke Binance dan GSR Markets. Ini terjadi setelah Ocean keluar dari Aliansi ASI pada 9 Oktober 2025, yang menyebabkan pembubaran penggabungan token mereka. CEO Fetch.ai, Humayun Sheikh, menyebut transfer ini sebagai potensi “rug pull” (penipuan likuidasi), sementara Ocean membantah tuduhan tersebut dan menyatakan klaim itu tidak berdasar.

Maknanya
Tuduhan ini menimbulkan kekhawatiran tentang kontrol terpusat dalam aliansi yang seharusnya terdesentralisasi. Jika terbukti benar, likuidasi besar-besaran ini bisa memperpanjang tekanan jual pada FET, meskipun Ocean mengklaim dana tersebut dikelola oleh kas perusahaan. Setelah pengumuman ini, harga FET turun 52% menjadi $0,27, sementara OCEAN yang belum dikonversi justru naik 20% (AMBCrypto).

2. Perseteruan Hukum Meningkat (16 Oktober 2025)

Gambaran Umum
Sheikh menuduh Ocean secara diam-diam mencetak 719 juta OCEAN pada 2023, menukar 661 juta di antaranya menjadi FET, dan memindahkan dana ke bursa tanpa pemberitahuan. Binance menghentikan setoran OCEAN/ERC-20 pada 20 Oktober dengan alasan “kontrol risiko.” Ocean menanggapi bahwa proses arbitrase sedang berlangsung sesuai kerangka penggabungan ASI.

Maknanya
Perselisihan ini menyoroti risiko tata kelola dalam penggabungan token yang melibatkan banyak proyek. Pembekuan setoran oleh Binance menunjukkan kewaspadaan dari sisi bursa, yang berpotensi menyulitkan likuiditas kedua token tersebut. Volume perdagangan FET dalam 24 jam melonjak 295% menjadi $163 juta di tengah kepanikan jual (Cointelegraph).

3. Harga Turun 52% Setelah Keluar (9–21 Oktober 2025)

Gambaran Umum
Harga FET jatuh dari $0,55 ke $0,27 setelah Ocean keluar dari Aliansi ASI, menembus level support penting di $0,50. Saat ini token diperdagangkan 90% lebih rendah dari harga tertinggi tahun 2024 sebesar $3,11, dengan RSI di angka 28 (menandakan kondisi oversold) dan open interest turun 47% sejak September.

Maknanya
Kelemahan teknis ini sejalan dengan runtuhnya fundamental aliansi. Penggabungan ASI bertujuan mengkonsolidasikan ekosistem AI senilai $7,5 miliar di bawah FET; keluarnya Ocean menghilangkan sekitar 30% kontributor ekosistem yang dijanjikan. Para trader mengamati level $0,20 sebagai support berikutnya jika risiko hukum benar-benar terjadi.

Kesimpulan

FET menghadapi tekanan eksistensial akibat perselisihan mitra dan penjualan besar-besaran yang terkonsentrasi, menguji kelayakannya sebagai proyek AI terdesentralisasi unggulan. Dengan proses arbitrase yang masih berjalan dan indikator RSI menunjukkan kondisi oversold, apakah Fetch.ai dapat menstabilkan sentimen pasar melalui kemitraan baru atau peluncuran produk sebelum akhir tahun?


Apa yang berikutnya di peta jalan FET?

TLDR

Roadmap Artificial Superintelligence Alliance berfokus pada infrastruktur AI yang terdesentralisasi dan perluasan ekosistem.

  1. Agentic Discovery Hub (Q4 2025) – Antarmuka bertenaga AI untuk mengevaluasi proyek melalui agen otonom.
  2. Pengembangan ASI Chain (Sedang Berlangsung) – Blockchain modular untuk koordinasi AI lintas rantai.
  3. Integrasi MeTTa Cross-Chain (2025–2026) – Memperluas kompatibilitas bahasa kontrak pintar.

Penjelasan Mendalam

1. Agentic Discovery Hub (Q4 2025)

Gambaran:
Bagian dari roadmap Singularity Finance untuk paruh kedua 2025 (MEXC News), hub ini akan menampilkan dashboard interaktif dan agen otonom untuk membantu pengguna menganalisis proyek AI. Tujuannya adalah mempermudah alokasi modal ke startup AI yang sudah terverifikasi dalam ekosistem ASI.

Maknanya:
Ini positif untuk FET karena meningkatkan kegunaan dengan menggabungkan DeFi dan ekonomi agen AI. Risiko yang mungkin muncul adalah keterlambatan pelaksanaan atau rendahnya adopsi jika antarmuka pengguna tidak mudah digunakan.

2. Pengembangan ASI Chain (Sedang Berlangsung)

Gambaran:
ASI Chain adalah blockchain modular yang sedang dibangun untuk memungkinkan koordinasi AI dan ekonomi agen secara terdesentralisasi. Fokus utamanya adalah interoperabilitas, sehingga agen AI dapat beroperasi lintas rantai seperti Ethereum dan Solana (SingularityNET).

Maknanya:
Netral hingga positif. Meskipun ini adalah fondasi untuk pertumbuhan jangka panjang, kemajuan tergantung pada pelaksanaan teknis dan kemitraan. Keluar dari Ocean Protocol baru-baru ini (Yahoo Finance) menambah ketidakpastian, namun tidak menggagalkan rencana infrastruktur inti.

3. Integrasi MeTTa Cross-Chain (2025–2026)

Gambaran:
MeTTa, bahasa pemrograman neural-simbolik milik ASI, direncanakan untuk kompatibilitas lintas rantai guna menyatukan logika di berbagai aplikasi AI terdesentralisasi. Ini memungkinkan agen untuk berpikir dan bertindak secara mulus di beberapa blockchain.

Maknanya:
Positif jika berhasil, karena dapat menjadikan FET sebagai standar untuk kontrak pintar berbasis AI. Namun, keberhasilan adopsi bergantung pada dukungan pengembang dan persaingan dengan framework lain seperti Solidity dari Ethereum.

Kesimpulan

ASI Alliance memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk mendesentralisasi pengembangan AI, dengan Agentic Discovery Hub di Q4 dan peningkatan ASI Chain sebagai pendorong jangka pendek. Meskipun keluarnya Ocean Protocol menimbulkan risiko kecil bagi ekosistem, fokus FET pada interoperabilitas modular dan ekonomi agen tetap kuat. Pertanyaannya, seberapa cepat ASI dapat mengajak pengembang untuk memanfaatkan alat MeTTa dan Agentverse?


Apa Perbarui terbaru di basis kode FET?

TLDR

Artificial Superintelligence Alliance (FET) lebih memprioritaskan perluasan ekosistem daripada pembaruan kode terbaru.

  1. Integrasi ASI:One & MeTTa (Agustus 2025) – Alat pengembang ditingkatkan untuk interoperabilitas agen AI.
  2. Peningkatan Hosting Agentverse (Juli 2025) – Penyederhanaan proses deploy agen trading otonom.
  3. Dampak Keluar Ocean Protocol (Oktober 2025) – Perubahan tokenomik setelah pembubaran aliansi.

Penjelasan Mendalam

1. Integrasi ASI:One & MeTTa (Agustus 2025)

Gambaran Umum: Aliansi memperkenalkan ASI:One dan MeTTa sebagai alat utama bagi pengembang untuk membangun agen AI lintas rantai (cross-chain), dengan fokus pada interaksi mulus antar modul AI terdesentralisasi.

Alat ini memudahkan pemrograman sistem multi-agen, memungkinkan agen beroperasi di Ethereum, Fetch.ai, dan ASI Chain. Pembaruan ini menekankan modularitas, sehingga pengembang dapat menghubungkan alat ini ke protokol DeFi atau data yang sudah ada tanpa harus membangun ulang infrastruktur.

Apa artinya: Ini merupakan kabar baik untuk FET karena menurunkan hambatan dalam pengembangan aplikasi AI, yang berpotensi mempercepat adopsi ekosistemnya. Kompleksitas yang berkurang dapat menarik lebih banyak pengembang, sehingga meningkatkan permintaan layanan berbasis FET.
(Sumber)

2. Peningkatan Hosting Agentverse (Juli 2025)

Gambaran Umum: Agentverse, platform aliansi untuk menjalankan agen AI, menambahkan fitur hosting satu-klik untuk bot trading non-kustodial yang terkait dengan roadmap H2 Singularity Finance.

Peningkatan ini mendukung agen otonom yang dapat melakukan trading di DEX tanpa perlu coding, dengan menggunakan template strategi seperti arbitrase atau penyediaan likuiditas. Optimasi backend berhasil mengurangi latensi sekitar 40% dibandingkan kuartal pertama 2025.

Apa artinya: Ini bersifat netral untuk FET karena meningkatkan pengalaman pengguna, namun menghadapi persaingan dari platform bot trading yang sudah mapan. Keberhasilan tergantung pada kemampuan menarik trader yang mencari otomatisasi berbasis AI.
(Sumber)

3. Dampak Keluar Ocean Protocol (Oktober 2025)

Gambaran Umum: Keluar Ocean Protocol dari aliansi memicu penyesuaian teknis, termasuk penghentian modul compute-to-data Ocean dari ASI Chain.

Aliansi kini mengandalkan data lake native dari Fetch.ai dan lapisan komputasi terdesentralisasi dari CUDOS. Pengembang harus memigrasikan alur kerja berbasis Ocean sebelum kuartal pertama 2026, dengan insentif staking FET untuk pengguna awal.

Apa artinya: Ini berdampak negatif dalam jangka pendek karena tantangan integrasi, tetapi berpotensi positif jangka panjang jika alternatif dari Fetch.ai berhasil diterima. Perlu diwaspadai kemungkinan keterlambatan peluncuran proyek AI selama masa transisi.
(Sumber)

Kesimpulan

Evolusi kode FET masih sangat bergantung pada kemitraan ekosistem daripada lompatan teknis mandiri. Fokus aliansi pada alat pengembang dan restrukturisasi pasca-Ocean akan menentukan kemampuannya mempertahankan pangsa pasar AI. Apakah desain modular ASI Chain mampu menggantikan kehilangan infrastruktur data dari Ocean?


Mengapa harga FET turun?

TLDR

Artificial Superintelligence Alliance (FET) turun 7,87% dalam 24 jam terakhir, memperpanjang penurunan mingguan sebesar 21%. Penurunan ini disebabkan oleh konflik internal aliansi, kekhawatiran likuidasi token, dan kondisi teknikal yang lemah.

  1. Krisis aliansi: Keluar Ocean Protocol dan dugaan dumping FET memicu kepanikan (AMBCrypto).
  2. Sentimen pasar yang negatif: Indeks ketakutan kripto di angka 29/100, indeks musim altcoin turun 57% secara bulanan.
  3. Teknikal melemah: FET diperdagangkan di bawah semua rata-rata pergerakan utama dengan RSI di 22,5 (terlalu jenuh jual tapi tanpa sinyal pembalikan).

Penjelasan Mendalam

1. Konflik Aliansi & Dumping Token (Dampak Bearish)

Gambaran Umum: Ocean Protocol keluar dari ASI Alliance pada 9 Oktober dan diduga telah melikuidasi 270 juta FET (~$120 juta) melalui Binance dan GSR Markets sejak Agustus. CEO Fetch.AI, Humayun Sheikh, menyebut ini sebagai potensi “rug pull” yang memicu ancaman hukum dan menurunkan kepercayaan terhadap merger ini.

Arti dari kejadian ini:

Yang perlu diperhatikan:

2. Sentimen Makro Kripto (Dampak Bearish)

Gambaran Umum: Kapitalisasi pasar kripto turun 1,11% dalam 24 jam, dengan altcoin berkinerja lebih buruk (dominasi BTC naik ke 59,03%). Indeks Fear & Greed berada di 29/100 (“Fear”), sementara indeks musim altcoin turun menjadi 27/100 (-57% bulanan).

Arti dari kejadian ini:

3. Kondisi Teknikal (Dampak Bearish)

Gambaran Umum: FET menembus di bawah level support Fibonacci $0,25 (retracement 78,6%) dan diperdagangkan 47% di bawah SMA 30 hari ($0,467). Histogram MACD (-0,0108) mengonfirmasi momentum bearish, sementara RSI 14 (22,5) menunjukkan kondisi oversold tanpa adanya divergensi bullish.

Arti dari kejadian ini:

Kesimpulan

Penurunan FET disebabkan oleh runtuhnya kepercayaan aliansi, kekhawatiran likuidasi token, dan sentimen risiko pasar kripto yang melemah. Kondisi teknikal menunjukkan tren turun belum berakhir.

Yang perlu diwaspadai: Apakah FET mampu bertahan di support $0,20–$0,25, atau apakah kisah Ocean Protocol akan memicu penurunan lebih lanjut?